Senin, 13 Desember 2010

NO SUNNY, Please!

11 December 2010
23:00 WIB


Malam ini terasa dingin banget, hidung pun meler, naik turun naik turun umbelku, heheheee … memang seharian hujan gerimis mengguyur Jogja, seharian pula aku bersahabat dengan gerimis. Dimulai dari pagi tadi, jam 7 aku udah harus berangkat ke kampus karena jadwal kampus hari ini adalah praktikum Patologi Anatomi (PA). Sebelum berangkat aku sudah dapet kendala, jas praktikumku belum kering habis dicuci, Oh My GOD! Sontak aku panik banget dong yaaaa … telfon Ririn, enggak diangkat, telfon Nana, akhirnya diangkat, tapi jas lab punya kakaknya masih di tempat ririn. Aku telfon lagi si Ririn, akhirnya diangkat, dan dia mau bawain jas lab punya kakaknya Nana. Alhamdulillah …
Nyampe kampus juga, untungnya enggak telat. Seperti biasa, pretest dulu sebelum praktikum. Bla bla bla … singkat cerita udah selesai ya praktikumnya, heheheee … Aku dan teman-teman berencana mau nengokin si Winda yang lagi rawat inap di RS Sardjito, setelah praktikum ini. Kita bersebelas mau main sepak bola di kamar Winda, eh hehe maksudnya kita bersebelas nengokin Winda tapi berhubung diantara kita ada urusan bentar yang berbeda-beda, akhirnya kita janjian ketemu di RSnya aja. Si Puput, Citra, ama Tuti mau njilid proposal KTInya mereka. Tika sama Eka Fitri ikut sama mereka. Tia sama Ecoli mau ke kos Tia dulu. Dan aku, Ririn, Nana, Icut juga ada urusan yang sangat mendesak dan urgent bangeeeeeeeetttt,,, yaitu urusan PERUT KERONCONGAN. Hahahahaaaa … Kita berempat laper banget, dan kita makan di tempat biasa, warung makan Padang punya Uda. Kita kangen banget ama tempe bakarnya. Nyummy…
Akhirnya kita berkumpul juga di RS itu, bertemu Winda, Papanya Winda, Kakak-kakaknya Winda, Pakdenya Winda, dan dr. Doni Sp.PD dosen kita yang jadi dokternya Winda. Hihihihihiiiii…
Sampai juga aku di rumah, rebahan bentar dan I’m ready to go with JR. Kita emang janjian mau maen bareng karena udah dari beberapa hari lalu, mau maen gak jadi-jadi, dan hari ini baru bisa. Makan di Mix n Match, ngobrol banyak, dan dia nanyain lagi tentang “Sunningitis acute” ku ini. Emang masih kerasa hampa aja, baru semalam aku bilang sama si Sunny untuk nyuruh dia gak usah bales smsku kalo aku sms. Ya pokoknya intinya aku sama Sunny gak usah smsan dulu. Berat juga sih aku ngerasainnya. Kita ngobrol lama banget hampir dua jam, akhirnya capcus dari tuh tempat, cari masjid buat sholat Ashar. Sholat di Maskam UGM, lewat gedung psikologi, tempat si Sunny tes masuk S2 waktu kapan itu, aku jadi inget semalem dia ngasih kabar kalo dia lolos tesnya. Alhamdulillah, selamat ya Sunny. Proud of you :)
Masuk maskam juga bikin aku inget Sunny lagi, karena habis tes itu dia sholat Dhuhur disini. Aku juga pas halangan untuk sholat juga, sama kayak waktu itu :’(. Ya Allah, dia lagi ngapain ya? Udah sholat Ashar belum ya? Aaaahh, buang semua pertanyaan itu Cha! Ayo, kamu bisa kok gak mikirin dia!
Selesai dari maskam, kita muterin Jogja, sebenernya pengen naik transjogja gitu, tapi karena udah jam 4 ya udah kapan-kapan aja. Ke arah tugu-Malioboro-Alun-alun-Kauman dan akhirnya ke Galeria makan froyo. Hmm, jadi inget si Sunny gak suka froyo, dia bilang froyo acem, heheheee, hush! No Sunny, please!
Waaaah udah Maghrib, pulang lah, tapi sholat dulu di bawah. Sunny lagi. Oh My God! Ini aku yang lebay. Pulang deeeeeehhh …
Sempat ketiduran bentar dan membuat diriku hingga jam segini belum juga pejamin mata :(. Yang aku pikirin masih juga si Sunny. “Dia lagi ngapain ya? Udah makan belum ya? Udah sholat belum ya? Dia sehat kan ya? Dia seharian ngapain aja ya? Dia udah bobok belum ya? Trus S2nya dia, diambil gak ya?” I feel so painful. Kembali aku harus inget, dia gak pernah Cha mikirin kamu ampe segitunya. Please forget him! So hard, God. Please give me a strength to go through. Amin.

say NO for him!

10 December 2010
00:25 WIB

Ya Allah, malam ini kembali Kau kirimkan seorang teman yang bisa sedikit membuka pikiranku, menyadarkan hatiku, dan memahami perasaanku.
Singkat cerita, aku punya seorang teman baru, JR namanya. Aku kenal dia dari seorang sahabatku SMA. Aku berkomunikasi dengannya hanya melalui sms atau telfon, bertemu dengannya saja baru ku jalani sekali. Tadi entah bermula darimana tiba-tiba kami membicarakan tentang “penyakit”ku ini, ya bisa di diagnose “sunningitis kronis”.
Dia seperti kebanyakan teman lelakiku, jika aku bercerita tentang “sunningitis kronis” ini, pasti komentarnya “echa yang bodoh”. Ya, ya, ya … aku sudah menyadari sejak lama, memang aku yang bodoh. Hampir delapan tahun ku lewati hanya dengan satu perasaan. Hampir delapan tahun aku isi hatiku dengan satu nama. Hampir delapan tahun aku isi hari-hariku dengan segala bayang dan khayalan tentang dia. Hampir delapan tahun pula aku tak menyadari bahwa diriku tak pernah berada pada dirinya. Mungkin atau memang kebanyakan orang pasti bilang “Kamu sangat menyia-nyiakan waktumu. Banyak waktumu yang terbuang untuk hal-hal yang kamu belum tahu pasti kejelasannya. Kamu menutup hatimu rapat-rapat tanpa kau buka sedikit pun untuk orang lain hanya karena seorang sunny. Kamu bodoh, Echa!”
Kata-kata itu melekat erat didiriku, tapi Ya Allah, apa yang ada di otakku??? Itu sama sekali tak bisa mengubahku, tak bisa mengobati penyakitku ini. Aku butuh treatment yang lain :’(
Temenku JR mencoba membantu memberi treatment “say NO for him!”. Aku rasa ini akan sangat membantuku dan yang pasti juga akan sangat menyiksaku. Wah ini mungkin rasanya kayak pecandu narkoba yang sedang menjalani masa rehabilitasi. Sakitnyaaaaaaa :’(
Ya Allah, bantu aku, kuatkan aku, semoga aku bisa melewatinya, semoga ini yang terbaik. Amin.