Selasa, 16 Desember 2008

kisah agung sepanjang zaman ...

08 Desember 2008

Allahuakbar … allahuakbar … allahuakbar … Laillahaillallaahuallahuakbar … Allahuakbar walillahilham …

Hari ini adalah hari raya Qurban, dimana seluruh ummat Islam di dunia pada berbondong-bondong menunaikan ibadah haji ke tanah suci (bagi yang mampu) dan berqurban hewan qurban serta bersedekah pada yang kurang mampu.
Sesuai sejarah yang aku dapat dan aku pahami. Tujuan dari berqurban ini adalah melatih kita untuk bersikap ikhlas terhadap seluruh harta dan kekayaan kita di dunia yang sebenarnya hanya milik Allah semata. Harta bukanlah segalanya di dunia ini. Jangan sampai karna harta dan kekayaan di dunia bisa membutakan mata hati kita dan kita jadi miskin akan cinta dan kasih sayang dari Allah. Naudzubillaaah Ya Allah.

Ada kisah, kira- kira 4000 tahun SM yang lalu ada seorang pria dan wanita. Mereka adalah sepasang suami istri. Mereka sedang menanti kehadiran anak di dalam rumah tangga mereka. Mereka tak henti-hentinya memohon dan berdoa kepada Allah agar kehidupan mereka di karuniai seorang anak. Namun doa itu belum juga di kabulkan Allah. Hingga pada suatu ketika mereka di karuniai seorang anak. Betapa bahagianya sepasang suami istri itu, tak henti-hentinya pula mereka bersyukur pada Allah. Anak itu lahir dengan selamat, laki-laki mungil yang sangat menggemaskan dan tampan, Ismail namanya. Di timang-timang selalu anak itu dengan penuh kasih sayang oleh ayahnya, Ibrahim. Di berinya kasih sayang yang teramat oleh istri tercintanya, Siti Hajar.
Pada suatu malam, Ibrahim diperintahkan Allah untuk pergi ke salah satu kota yang cukup jauh dari tempat tinggalnya saat ini.
Keesokkan harinya, Ibrahim pun berkata dalam hati “Ya Allah, bagaimana mungkin di tengah-tengah kebahagiaanku dengan istri dan anak yang ku dambakan Engkau perintahkan aku untuk pergi jauh dari mereka?”
Dengan keadaan yang amat sangat bersedih hati, Ibrahim pun berangkat sesuai dengan perintah Allah. Sang Istri pun bertanya “Wahai suamiku, Mengapa kau tinggalkan kami?”
Ibrahim hanya mampu meneteskan air mata dan memeluk istri yang sedang menggendong Ismail.
“Suamiku, apakah ini perintah dari Allah? Jikalau memang benar ini perintah dari Allah, pergilah. Tunaikan perintah Allah wahai suamiku. Aku dan anakmu akan baik-baik saja.”
Dengan air mata yang mengalir deras, Ibrahim pun berjalan perlahan meninggalkan Istri dan anak yang amat sangat Ia cintai.
“Ya Allah, jaga dan lindungilah Istri dan anakku.”
Bertahun-tahun Ibrahim pergi jauh meninggalkan Istri dan anaknya. Hingga akhirnya, Allah memerintahkan Ia untuk kembali pulang ke rumahnya.
Ia kembali dengan perasaan yang sangat gembira, tak sabar Ia ingin segera bertemu Istri dan anak yang sudah lama tak Ia jumpai.
Setibanya Ia di depan rumahnya, Ia melihat sesosok wanita yang Ia rindukan, ya, itulah Istri Ibrahim. Di peluk istrinya dengan perasaan sangat bahagia.
“Duhai istriku, dimana anak kita?” sang istri tak kuasa menahan air mata dan Ia menunjuk ke arah tanah lapang di dekat rumahnya. Disitu ada segerombolan anak kecil sedang bermain sepak bola. Di panggil Ismail oleh Ibunya.
“Anakku, kemarilah Nak. Ini Ayahmu Nak. Ayah yang selalu kau tanyakan dan kau rindukan Nak. Ayah sudah kembali.”
“Kemarilah Nak. Ayah amat sangat ingin memelukmu.” Ibrahim melapangkan tangannya untuk memeluk Ismail.
“Ayaaaahh … Akhirnya Ayah pulang juga. Aku sangat rindu padamu Ayah …” di peluk Ayahnya sangat erat.
Mereka kembali masuk ke dalam rumah dengan perasaan sangat bahagia. Saling berbagi pengalaman selama mereka tak bertemu. Ismail pun tak kalah dengan cerita-cerita yang di bawa Ibrahim. Di dalam hati Ibrahim sangat bersyukur karena di karuniai anak yang cerdas dan cakap seperti Ismail.
Ismail tumbuh dengan baik. Mulut mungilnya sedang giat-giatnya berceloteh. Apapun Ia ceritakan pada Ayah dan Ibunya.

Pada suatu malam, Ibrahim di beri mimpi oleh Allah. Di mimpi itu Ibrahim menyembelih anaknya sendiri, Ismail. Saat bangun dari tidurnya, Ibrahim pun bersujud pada Allah.
“Ya Allah, apa benar ini perintahMu Ya Allah? Mana mungkin hamba tega menyembelih anak hamba sendiri Ya Allah. Jikalau memang benar ini adalah perintah dariMu, tolong berilah hamba petunjuk dengan mimpi itu. Amien.”
Keesokkan harinya, Ibrahim pun di beri mimpi yang sama. Ibrahim pun tak kuasa menahan tangis yang menderu. Kemudian di ajaknya Ismail ke suatu tempat. Ia ceritakan semua apa yang Ia alami. Dan Ismail berkata
“Ayah, jikalau memang itu perintah Allah. Laksanakanlah Ayah. Aku siap Ayah.” Kata-kata itu keluar dari bibir mungil Ismail. Ibrahim pun menangis. Dalam hati Ia berkata “Ya Allah terima kasih Ya Allah, engkau karuniakan kepadaku anak yang sholeh.”
Ibrahim mempersiapkan segala kelengkapan menyembelih, di siapkannya papan dan pisau. Dengan mantab, Ismail berbaring di atas papan itu.
“Ayah, aku tak ingin melihat Ibu menangis melihat ada bercak darah di bajuku, Ayah. Lepaskanlah bajuku ini, Ayah.” Ibrahim pun segera melepaskan baju yang dikenakan Ismail.
Ibrahim meletakkan pisau tepat di leher Ismail. Lalu Ismail berkata “Ayah, jikalau engkau tak tega padaku, palingkan lah wajahmu Ayah, jangan tatap aku. Aku pun tak akan menatapmu.”
“Ash-haddualaillahailallah … wa ashhaduannamuhammadarrosulullaaah” Ibrahim memalingkan wajahnya dari tubuh anaknya, Ismail.
Tiba-tiba Allah menggantikan Ismail dengan seekor kambing. Allahhuakbar …
“Ibrahiim, kau telah membenarkan mimpimu itu Ibrahim.” Allah seraya berkata pada Ibrahim.
Lalu Ibrahim menggandeng anaknya, Ismail berlari menuju Baitul Ka’bah. Mereka bertawaf mengelilingi ka’bah dengan menyeru kebesaran Allah.
“Allahhuakbar … Allahhuakbar … Allahhuakbar … Laaillahailallaaah huallahhuakbar … Allahhuakbar walillaahhilham …”

Apa yang dapat kita petik dari cerita itu? Bahwasanya, segala sesuatu, sampai hal sekecil apapun yang ada dan yang kita miliki di dunia ini hanyalah milik Allah. Kita tak berhak untuk sombong dengan apa yang kita miliki. Ayah, Ibu, Suami, Istri, Anak, harta, kekayaan, kedudukan bukan lah segalanya. Itu semua milik Allah. MILIK ALLAH TA’ALA. Kita hidup hanya untuk menyembah Allah, tujuan kita hanya perjumpaan kepada Allah. Segala sesuatu yang kita kerjakan hanyalah untuk Allah. Dengan ke ikhlasan hati, mari kita tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kita hanya untuk Allah. Semoga kita termasuk hamba yang di Rohmati Allah dan kita termasuk hamba yang tidak merugi dunia akhirat. Semoga kelak kita dapat berjumpa pada Allah dalam keadaan khusnul khotimmah dan dapat berkumpul dengan Para Nabi dan Rosul-Nya. Amien Ya Allah.

Maaf ya temen2 kalo dari cerita itu ada yang kurang atau salah dalam penulisan cerita maupun tulisan arabnya. Kalo ada yang kurang, tolong di tambahin. Kalo ada yang salah, mohon koreksinya. Aku juga lagi belajar. Kita sama-sama belajar di jalan Allah ya teman …

Aku mau ngucapin makasih banged buat ESQ training leadership yang udah membantuku untuk mengenal Allah, Nabi-Nya, Rosul-Nya, Malaikat-Nya beserta seluruh kebesaran Allah. Semoga segala amal ibadah kalian diberi pahala yang berlipat oleh Allah. Dan semoga kita bisa bertemu di surga Allah dengan para Nabi dan Rosul. Amien.
Tetap semangat untuk menyeru kebesaran Allah.
ALLAHUAKBAR … ALLAHUAKBAR … WALILLAHHILHAM.

Buat semua temen-temenku baik yang udah lama aku kenal dan yang baru ku kenal atau bahkan yang belum aku kenal. Ayo kita berlomba-lomba mencuri hati Allah dan RosulNya. Ayo kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah. Kita seimbangkan kecerdasan intelektualitas, emosi dan spiritualitas kita, teman. Udah bukan saatnya lagi kita berfoya-foya, menyia-nyiakan waktu yang ada, lupa akan Allah, menyakiti kedua orang tua, memutus tali persaudaraan dengan teman, menumpuk-numpuk dosa. Kita gak pernah tau kapan waktu kita akan habis, anggap saja ini hari terakhir kita di dunia, kita tingkatkan ibadah kita hari ini, esok dan seterusnya. Agar kita bisa menghadap padaNya dalam keadaan khusnul khotimah. amien.
Semangad ya buad kita semua!!!
Allahuakbar …

Alhamdulillahhirobbil’alamiin …

Wassalamu’alaykum wr. wb.

Tidak ada komentar: